Penulis : - 13 December 2019, 22:05:13
Siapa yang tidak kenal dengan maestro wayang golek handal asal Jawa Barat Asep Sunandar Sunarya, ditempat tinggal pedalang ini terdapat desa wisata bernama Kampung Seni Budaya Jelekong tepatnya di Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, desa ini sudah dikenal ke seantero negeri. Berbagai karya seni, seperti lukisan, wayang golek, dan aneka cinderamata dihasilkan warga kampung ini. tidak heran bila di kampung ini dikenal sebagai gudangnya pedalang wayang golek dan tukang lukis.
Tepatnya pada 2011 lalu, Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan kampung ini sebagai Kampung Seni dan Budaya. Sebagian besar penduduk warga Jelekong adalah seniman, baik aktif maupun seniman pasif. Seniman pasif dapat dikategorikan sebagai pelajar, pekerja pabrik yang melakukan aktivitas melukis setelah pulang sekolah atau bekerja.
Memasuki jalan utama Jelekong di Kampung Giriharja RT 1 RW 1 kita akan melihat beberapa galeri lukisan berada disepanjang jalan kawasan desa wisata. Saat kita masuk di perkampungan kita akan menemukan ratusan kanvas yang dijemur di kanan-kiri jalan. Uniknya lagi proses menjemur lukisan tidak hanya di jalan, melainkan lukisan yang masih basah itu dijemur di atas genteng masing-masing rumah milik warga, pemandangan tersebut dapat kita saksikan berlangsung hampir setiap hari, tujuan para pelukis jelekong menjemur diatas rumahnya agar lukisan cepat kering terkena sinar matahari. Di Jelekong sendiri terdapat sekitar 600 pelukis yang memudahkan penikmat seni untuk mencari dan mendapatkan lukisan yang diinginkan hanya dengan pergi ke satu daerah saja.
Kampung Jelekong memang mirip salah satu daerah di Bali seperti di Ubud yang memiliki banyak seniman handal. Di kampung ini juga terkenal sebagai seniman wayang golek, seni lukis, serta sejumlah kesenian lainnya seperti sisingaan, jaipongan, pencak silat, dan lainnya.
Menurut Iman Budiman salah seorang seniman lukis Jelekong mengatakan, “Desa ini disebut sebagai desa wisata memang keseharian warga disini banyak diisi dengan melukis, penghasilan sehari-hari mereka lebih banyak dari melukis, hasil lukisan mereka dipasarkan ke beberapa daerah di Indonesia bahkan luar negeri, seperti Jakarta, Semarang, Bogor, Bandung, Bali, Malaysia, Arab Saudi. Bahkan beberapa galeri dan tempat penjualan lukisan di Kota Bandung pun dipenuhi oleh hasil kreasi pelukis Jelekong dengan harga jual lebih tinggi. Sehingga banyak penjual lukisan menyebutnya dengan lukisan asal Jelekong Bandung, tambahnya.
Awalnya keahlian penduduk Desa Jelekong dalam melukis diwariskan secara turun temurun oleh seorang Seniman Jelekong bernama Bapak Odin Rohidin, sampai saat ini dilakukan secara terus menerus oleh masyarakat Desa Jelekong, akunya.
“Hampir semua warga Jelekong bisa melukis semua , keahlian mereka didapat secara otodidak, bahkan penduduk di Desa Jelekong dapat menaikkan taraf hidup mereka dengan melukis, di desa ini terdapat 600 seniman baik yang aktif maupun pasif, ujar pria yang menekuni profesi melukis sejak tujuh tahun lalu.
Iman menambahkan, “Meski diproduksi massal, lukisan karya pelukis Jelekong tetap menarik wisatawan. Harganya murah, berbeda dengan lukisan perupa terkenal yang mencapai jutaan. Harga yang ditawarkan mulai Rp 25.000 hingga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.
Seperti lukisan pewayangan yang baru saya selesaikan ini berjudul “Hanoman” dan “Karna Tanding” sudah dipesan seorang pejabat dengan harga yang cukup tinggi, jawab Iman sambil menunjukan karya nya.
“Sejak dicap Pemerintah Kabupaten Bandung menjadi sasaran pariwisata, daerah ini memang banyak didatangi wisatawan yang ingin melihat secara langsung kegiatan melukis, jelas Iman. Tidak hanya terkenal dengan lukisannnya, atraksi lain yang dapat wisatawan lihat seperti pagelaran wayang golek dan tari-tarian yang bisa digelar di desa ini tepatnya di Padepokan Giriharja, jelasnya.
Iman mengatakan, disebut sebagai desa wisata, tapi daerah ini masih belum ada rutinitas secara pasti hari apa, padahal pemerintah telah meresmikan Jelekong sebagai tujuan wisata, seharusnya fasilitas pendukung seperti workshop dan infrastruktur seharusnya lebih diungulkan, tapi selama ini belum, sesalnya.
Memang ada beberapa Infrastruktur yang sudah ada seperti Pedepokan Wayang Giriharja dan Museum Giriharja, tapi belum maksimal penggunaannya, ungkapnya.
Bagi anda yang ingin mengunjungi desa wisata Jelekong anda cukup menempuh jarak sekitar 29 kilometer dari Bandung menuju Desa Wisata Jelekong atau sekitar 1, 5 jam menggunakan kendaraan roda empat, tidak perlu takut kelaparan di jalan karena memasuki Desa Wisata Jelekong terdapat banyak sejumlah rumah makan maupun restaurant sunda kita temui.
Apabila Anda ingin menyaksikan para dalang beraksi maka Anda dapat berkunjung ke Kampung Giriharja RW 1 di Kelurahan Jelekong. Lokasinya tidak jauh dari kantor kelurahan, yakni sekitar 500 meter dari kantor kelurahan.
Selain dapat menikmati para seniman melukis atau mendalang anda juga menjumpai wisata alam, di Desa Wisata Jelekong terdapat situs alam seperti Goa Belanda yang jaraknya tidak jauh dari pemukiman hanya sekitar 500 meter , ada Goa Landak, Curug Cangkring, dan Curug Batukarut.
Untuk anda yang ingin berburu lukisan, tidak ada salahnya untuk mengunjungi Kampung Jelekong. sambil melihat-lihat lukisan yang Anda sukai, Anda juga dapat menuangkan bakat terpendam Anda mencorat-coret dengan cat minyak diatas kanvas, yang disediakan para pelukis untuk kita coba. KH/Antartika